Selasa, 21 Juli 2015

Aku Rindu..

Di cafe tadi aku duduk sendirian
Merenung.
Kemudian aku sadar..
Aku rindu

Di cafe tadi aku duduk sendirian
Dan ku menatap bulan.
Bulan terlihat murung..
Dia tahu aku merindu

Di cafe tadi aku duduk sendirian
Dingin.
Merasakan angin..
Aku berkata "sampaikan salamku.. aku rindu.."

Di cafe tadi aku duduk sendirian
Aku memesan kopi.
Aku merasakan pahitnya kopi itu..
Ya, masih lebih tajam rasa pahit merindu

.

Apakah kita bisa kembali seperti dulu?
Tidak! Tidak bisa, karena rasamu memang sudah tidak seperti dulu
Rasamu berbeda dengan rasaku
Aku yang dulu acuh, kini menjadi rindu.
Kamu yang dulu rindu, kini mungkin saja masih merindu tapi tidak seperti dulu

Selamat tinggal. Kamu, kamu yang dulu aku tinggalkan dan kini kurindukan..
Tuhan tahu apa yang aku rasakan
Tuhan tahu apa yang harus Beliau lakukan
Tuhan tahu..
Tuhan tahu..

Senin, 20 Juli 2015

no title..

Entah kenapa malam ini kopi terasa lebih pahit dari biasanya.

Mungkin Tuhan sengaja membuatku lupa memberikan sesendok gula didalamnya, agar kenangan manis yang pernah kita lewati bisa tertutupi dengan pahitnya kopi ini.

Sebentar lagi aku akan kembali ke kota dimana aku akan melanjutkan studyku. Sebentar lagi kota yang penuh dengan kenangan ini juga akan kutinggalkan untuk beberapa saat.
Dan sebentar lagi, engkau yang pernah memberikan kenangan juga akan kutinggalkan.

Selamat tinggal.

aku pamit.
.

Mungkin nantinya kamu akan merindukanku.

Mungkin juga tidak!

Seperti aku yang pernah meninggalkanmu. Yang kutahu saat itu kamu sangat-sangat merindukanku. Dan bodohnya, aku tidak pernah merindukanmu meskipun aku sangat tahu kalau saat itu kamu sangat merindukanku.
.

Seperti roda yang berputar.. kini aku yang merindukanmu.

Aku seperti merasakan apa yang dulu kamu rasakan.

Pahit..

Tetapi, aku tahu yang kurasakan sekarang sangatlah berbeda dengan yang kamu rasakan dulu..

Dulu, kamu kecewa dengan apa yang sudah kulakukan.
Dan sekarang aku menyesali apa yang sudah kulakukan.

Tapi, yang kusadari adalah.. Merindukan itu sakit.
Dan itu yang kurasakan.

Kekecewaan.

Penyesalan.

Dan sakitnya merindu.

Kalau saja dulu aku tidak tergoda dengan dia, mungkin kita masih bahagia.
Ya, dia adalah wanita yang pernah menyakitiku dan kembali saat ku bersamamu.
Itu yang sangat sangat kusesali.

Dia memberikanku sebuah penyesalan karena aku telah  melepaskanmu.
Dia memberikanku sebuah rasa sakit karena telah melepaskanmu.
Aku dengan bodohnya dan tanpa ragu sedikitpun malah meninggalkanmu. Tanpa kusadari semakin hari rasa sakit, penyesalan dan kekecewaan semakin dekat menghampiri.

Dan kini sudah mencapai batasnya.

Aku mengatakan kalau aku merindukanmu. Dan kamu menjawab kalau kamu juga merasakan hal itu..

Tapi sekali lagi kusadari kalau rasamu sekarang sangat berbeda dengan rasamu dulu.
Dulu kamu begitu peduli, sekarang kamu hampir tidak peduli.

.

Kudengar sekarang kamu sudah memiliki kekasih yang baru, yang mengertimu, yang peduli terhadapmu.

Sekarang aku hanya bisa merasakan rindu untukmu, tanpa merasakan kerinduan darimu.

Minggu, 19 Juli 2015

CINTA membingungkan?

Aku pernah mencintai seseorang.

Aku juga pernah dicintai seseorang.

Pernah juga mencintai dan dicintai dalam satu waktu.

Itu yang sekarang aku alami, dan anehnya itu malah membuat aku bingung..
Ya, beberapa orang menginginkan hal itu. Tapi, yang orang lain inginkan adalah dicintai dan mencintai oleh orang yang sama..

Dan yang aku rasakan sekarang adalah dicintai dan mencintai orang yang berbeda.

Bingung.

Sedih.

Kalut.

Semua bercampur dalam satu wadah..

Ketika seseorang mencintai ku. Tetapi, disisi lain aku mencintai orang yang berbeda.

Apa yang harus aku lakukan?

Berpura-pura mencintai orang yang sama sekali tidak ku cintaikah?
Atau tetap mencintai seseorang yang sama sekali tidak pernah mencintaiku?

Cinta.. satu kata lima huruf dengan beribu-ribu definisi yang sangat sangat sangat sangat membingungkan..

Bodoh..

Tolol..

Dari dulu sampai sekarang cinta masih saja membingungkan!







Senin, 30 Maret 2015

sebuah nama

Jangan terlalu meninggikan nama :) kita manusia tercipta dari tanah. Tidak muncul dari langit. Ingat.
Hanya sebuah nama! Bukan mahkota.
Tidak perlu anda mengangkat dagu anda hanya sebuah nama.
Apakah anda tidak malu? Apalagi jika yang anda tinggikan adalah nama ayah. Tidak ada harganya sama sekali!